Data-data klinis yang ada menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara gangguan metabolisme selular dengan karsinogenesis. Data epidemiologis lebih lanjut menunjukkan hubungan yang erat antara diabetes, hiperinsulinemia dengan risiko beberapa kanker utama seperti payudara, kolorektal, paru dan ginjal. Kanker saat ini dipandang sebagai penyakit disregulasi metabolisme sel, di mana insulin sebagai faktor pertumbuhan, jalur AMPK sebagai sensor energi dan jalur mTOR sebagai jalur sintesis protein mempunyai peranan penting.
Sindrom metabolik dan nefropati diabetik merupaka keadaan yang sering dijumpai bersamaan pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2. Secara patogenesis mereka saling bersinggungan dan terutama meningkatkan risiko kejadian PKV secara signifikan. Terapi pada keadaan ini harus ditujukan untuk mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, resistensi insulin, dislipidemia dan keadaan protrombotik seoptimal mungkin dalam rangka menurunkan risiko kejadian PKV pasien DMT2. Klik link di samping ini untuk melihat konten lebih lengkap. Unduh Ketoasidosis diabetikum (KAD) tidak memiliki suatu definisi yang disetujui secara universal dan beberapa usaha telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dengan menggunakan kriteria kadar beta-hidroksibutirat plasma. Teknik ini akan dibahas lebih lanjut dalam bab diagnosis. Alberti mengusulkan untuk menggunakan definisi kerja KAD sebagai keadaan diabetes tidak terkontrol berat disertai dengan konsentrasi keton tubuh >5 mmol/L yang membutuhkan penanganan darurat menggunakan insulin dan cairan intravena. Keterbatasan dalam ketersediaan pemeriksaan kadar keton darah membuat American Diabetes Association menyarankan penggunaan pendekatan yang lebih pragmatis, yakni KAD dicirikan dengan asidosis metabolik (pH <7,3), bikarbonat plasma <15 mmol/L, glukosa plasma >250 mg/dL dan hasil carik celup plasma (≥ +) atau urin (++). American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan KAD sebagai suatu trias yang terdiri dari ketonemia, hiperglikemia dan asidosis (gambar 1). Patut diperhatikan bahwa masing-masing dari komponen penyebab KAD dapat disebabkan oleh karena kelainan metabolik yang lain, sehingga memperluas diagnosis bandingnya. Tabel 1 (satu) memberikan suatu klasifikasi empiris mengenai KAD dan derajatnya dibandingkan dengan suatu kelainan yang serupa namun memerlukan penanganan yang sedikit berbeda yakni koma hiperglikemik hiperosmolar (KHH). Klik link di samping untuk melihat konten lebih lanjut. Unduh |
Penulisdr. Stevent Sumantri Sp.PD ArchivesCategories
All
|