Intoleransi terhadap makanan mengandung laktosa (terutama produk susu) merupakan masalah yang sering dihadapi. Prevalensinya, tergantung pada budaya minum susu masyarakat tersebut, bisa berkisar 7-20% pada Kaukasian sampai mencapai 90% pada beberapa populasi Asia.
Gejala klinis intoleransi laktosa termasuk diare, nyeri abdomen dan buang gas setelah memakan susu atau produk olahan susu. Gejala-gejala ini disebabkan oleh karena kadar laktase yang rendah pada usus halus, yang bisa disebabkan oleh karena kerusakan mukosa, atau yang tersering adalah penurunan ekspresi gen dari enzim hidrolase laktase-phlorizin. Namun demikian, patut dicatat bahwa intoleransi terhadap produk susu tidak selalu disebabkan oleh karena defisiensi laktase.
Gejala klinis intoleransi laktosa termasuk diare, nyeri abdomen dan buang gas setelah memakan susu atau produk olahan susu. Gejala-gejala ini disebabkan oleh karena kadar laktase yang rendah pada usus halus, yang bisa disebabkan oleh karena kerusakan mukosa, atau yang tersering adalah penurunan ekspresi gen dari enzim hidrolase laktase-phlorizin. Namun demikian, patut dicatat bahwa intoleransi terhadap produk susu tidak selalu disebabkan oleh karena defisiensi laktase.