Ketoasidosis diabetikum (KAD) tidak memiliki suatu definisi yang disetujui secara universal dan beberapa usaha telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dengan menggunakan kriteria kadar beta-hidroksibutirat plasma. Teknik ini akan dibahas lebih lanjut dalam bab diagnosis. Alberti mengusulkan untuk menggunakan definisi kerja KAD sebagai keadaan diabetes tidak terkontrol berat disertai dengan konsentrasi keton tubuh >5 mmol/L yang membutuhkan penanganan darurat menggunakan insulin dan cairan intravena. Keterbatasan dalam ketersediaan pemeriksaan kadar keton darah membuat American Diabetes Association menyarankan penggunaan pendekatan yang lebih pragmatis, yakni KAD dicirikan dengan asidosis metabolik (pH <7,3), bikarbonat plasma <15 mmol/L, glukosa plasma >250 mg/dL dan hasil carik celup plasma (≥ +) atau urin (++).
American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan KAD sebagai suatu trias yang terdiri dari ketonemia, hiperglikemia dan asidosis (gambar 1). Patut diperhatikan bahwa masing-masing dari komponen penyebab KAD dapat disebabkan oleh karena kelainan metabolik yang lain, sehingga memperluas diagnosis bandingnya. Tabel 1 (satu) memberikan suatu klasifikasi empiris mengenai KAD dan derajatnya dibandingkan dengan suatu kelainan yang serupa namun memerlukan penanganan yang sedikit berbeda yakni koma hiperglikemik hiperosmolar (KHH).
Klik link di samping untuk melihat konten lebih lanjut. Unduh
American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan KAD sebagai suatu trias yang terdiri dari ketonemia, hiperglikemia dan asidosis (gambar 1). Patut diperhatikan bahwa masing-masing dari komponen penyebab KAD dapat disebabkan oleh karena kelainan metabolik yang lain, sehingga memperluas diagnosis bandingnya. Tabel 1 (satu) memberikan suatu klasifikasi empiris mengenai KAD dan derajatnya dibandingkan dengan suatu kelainan yang serupa namun memerlukan penanganan yang sedikit berbeda yakni koma hiperglikemik hiperosmolar (KHH).
Klik link di samping untuk melihat konten lebih lanjut. Unduh