Data-data klinis yang ada menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara gangguan metabolisme selular dengan karsinogenesis. Data epidemiologis lebih lanjut menunjukkan hubungan yang erat antara diabetes, hiperinsulinemia dengan risiko beberapa kanker utama seperti payudara, kolorektal, paru dan ginjal. Kanker saat ini dipandang sebagai penyakit disregulasi metabolisme sel, di mana insulin sebagai faktor pertumbuhan, jalur AMPK sebagai sensor energi dan jalur mTOR sebagai jalur sintesis protein mempunyai peranan penting.
Klasifikasi fungsional anemia mempunyai tiga kategori mayor, yakni: gangguan produksi sumsum tulang (hipoproliferasi), gangguan maturasi sel darah merah (eritropoiesis inefektif) dan penurunan kesintasan sel darah merah (perdarahan/hemolisis). Anemia hipoproliferatif secara khas dapat dilihat dengan adanya indeks produksi retikulosit yang rendah disertai dengan tiadanya atau sedikit perubahan pada morfologi eritrosit (anemia normokrom normositik). Gangguan maturasi secara khas memberikan indeks produksi retikulosit yang sedikit meningkat disertai dengan gambaran eritrosit makrositik atau mikrositik. Peningkatan destruksi eritrosit sekunder oleh karena hemolisis menghasilkan peningkatan indeksi retikulosit paling sedikit tiga kali di atas normal dengan catatan cadangan besi mencukupi. Anemia hemorrhagik tidak secara khas memberikan peningkatan indeks produksi retikulosit di atas 2-2,5 kali normal oleh karean adanya keterbatasan perluasan sumsum tulang oleh ketersediaan besi. |
Penulisdr. Stevent Sumantri Sp.PD ArchivesCategories
All
|