Data-data klinis yang ada menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara gangguan metabolisme selular dengan karsinogenesis. Data epidemiologis lebih lanjut menunjukkan hubungan yang erat antara diabetes, hiperinsulinemia dengan risiko beberapa kanker utama seperti payudara, kolorektal, paru dan ginjal. Kanker saat ini dipandang sebagai penyakit disregulasi metabolisme sel, di mana insulin sebagai faktor pertumbuhan, jalur AMPK sebagai sensor energi dan jalur mTOR sebagai jalur sintesis protein mempunyai peranan penting.
Aktivasi jalur AMPK dan inhibisi jalur mTOR telah terbukti mempunyai potensi sitostatika yang besar. Jalur AMPK pada saat diaktivasi telah terbukti mampu untuk menghambat angiogenesis dan pertumbuhan sel tumor, begitupula dengan jalur mTOR. Pada beberapa kasus jalur mTOR dan inhibisinya juga dikaitkan dengan hambatan terhadap metastasis kanker. Namun demikian, mekanisme tepat dari inhibisi mTOR masih belum jelas, sehingga inhbitior mTOR spesifik seperti rapamycin masih memerlukan studi lanjut untuk menentukan peranannya dalam kemoterapi.
Metformin sebuah obat antidiabetik lama, baru-baru ini ditemukan mempunyai aktivitas terhadap aktivasi AMPK dan inhibisi mTOR baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa studi in vitro dan in vivo pada hewan coba telah menunjukkan potensi metformin sebagai kemoterapi spesifik untuk sel punca kanker. Metformin juga mempunyai efek sinergistik terhadap obat sitostatika lainnya, sehingga mempunyai potensi menurunkan dosis obat tersebut. Studi-studi epidemiologis juga mengaitkan metformin dengan manfaat yang besar pada kemoterapi pasien kanker payudara diabetik. Namun demikian, masih diperlukan studi lanjutan terutama untuk pasien non-diabetik dalam mengevaluasi peranan metformin sebagai kemoterapi potensial.
Klik link di samping untuk membaca artikel lengkapnya. Unduh
Metformin sebuah obat antidiabetik lama, baru-baru ini ditemukan mempunyai aktivitas terhadap aktivasi AMPK dan inhibisi mTOR baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa studi in vitro dan in vivo pada hewan coba telah menunjukkan potensi metformin sebagai kemoterapi spesifik untuk sel punca kanker. Metformin juga mempunyai efek sinergistik terhadap obat sitostatika lainnya, sehingga mempunyai potensi menurunkan dosis obat tersebut. Studi-studi epidemiologis juga mengaitkan metformin dengan manfaat yang besar pada kemoterapi pasien kanker payudara diabetik. Namun demikian, masih diperlukan studi lanjutan terutama untuk pasien non-diabetik dalam mengevaluasi peranan metformin sebagai kemoterapi potensial.
Klik link di samping untuk membaca artikel lengkapnya. Unduh